
Pangkalpinang – Dalam sebuah kajian agama yang diselenggarakan oleh Musolla Darul Ilmi, Ust. H. Firdaus, Lc., M.Pd, mengupas tuntas tentang amalan-amalan yang dapat memasukkan seseorang ke dalam neraka, serta hal-hal yang bisa menyelamatkan seseorang dari siksaan neraka.
Pada kajian ini, Ust. Firdaus menjelaskan bahwa terdapat berbagai amalan yang dapat mengantarkan seseorang kepada neraka, termasuk kekufuran, kemunafikan, kesombongan, dan perbuatan jahat terhadap orang lain. Beberapa amalan yang disebutkan seperti tidak mau shalat, tidak mau membayar zakat, makan harta anak yatim, memakan harta haram, serta perilaku jahat terhadap tetangga.
Ust. Firdaus juga menekankan pentingnya menjaga amanah, menghindari kesombongan, dan berperilaku baik terhadap sesama, terutama terhadap anak-anak dan perempuan. Pemimpin yang zalim dan orang yang memiliki sikap tidak amanah juga menjadi golongan yang dijelaskan dapat terjerumus ke dalam neraka.
Namun, Ust. Firdaus juga memberikan kabar gembira bagi mereka yang mengamalkan beberapa amalan tertentu yang dapat menyelamatkan mereka dari neraka. Menurut penjelasan beliau, orang yang bertauhid dengan ikhlas, orang yang menjaga shalat, serta mereka yang berjuang di jalan Allah (mujahid fi sabilillah) adalah sebagian dari orang-orang yang dijamin terhindar dari neraka. Selain itu, orang yang mengasuh anak perempuan dengan penuh kasih sayang juga termasuk dalam golongan yang Allah haramkan neraka bagi mereka.
Tiga mata yang tidak disentuh api neraka juga dijelaskan dalam kajian ini, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, mata yang berjaga di jalan Allah, dan mata yang menahan diri dari hal-hal yang haram. Keseluruhan materi yang disampaikan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman umat tentang pentingnya menjaga amalan dan hidup sesuai dengan tuntunan agama.
Di akhir sesi, Ust. Firdaus mengajak para jamaah untuk selalu berusaha menjalankan kehidupan dengan ikhlas, menjaga ibadah, dan memperbaiki hubungan sosial agar terhindar dari perbuatan yang dapat mendatangkan murka Allah. Kajian ini diakhiri dengan doa bersama agar umat senantiasa diberi petunjuk dan dijauhkan dari api neraka.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang hakikat kehidupan setelah mati dan pentingnya mengikuti ajaran agama Islam secara benar dan ikhlas.
Kakanwil Kemenkum Babel, Johan Manurung, mengatakan, "Kajian ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga amal ibadah dan perilaku sesuai ajaran Islam. Kami berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat pemahaman umat dan menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat."
KANWIL KEMENKUM BABEL





