Pangkalpinang – Dalam rangka mendukung upaya penguatan budaya kerja di lingkungan Kementerian Hukum, Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kepulauan Bangka Belitung (Kanwil Kemenkum Babel) mengikuti kegiatan Penguatan Budaya Kerja BerAKHLAK melalui Monitoring dan Evaluasi Hasil Survei Core Values Aparatur Sipil Negara (ASN) BerAKHLAK Tahun 2025 yang diselenggarakan secara virtual oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum pada Selasa, 11 November 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat implementasi nilai-nilai BerAKHLAK di kalangan ASN di lingkungan Kemenkum RI dan memastikan budaya kerja yang baik dapat tercapai di seluruh unit kerja.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.15 WIB dan berakhir pada sore hari ini diikuti oleh sejumlah pejabat dari Kanwil Kemenkum Babel, termasuk Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum (TUM), N.A. Triandini Oscar, serta Ketua Tim Kepegawaian dan Kearsipan, Akbar Aidul Poetra, dan beberapa Analis SDM Aparatur Ahli Muda seperti Marwin, Muhammad Ari Anugrah, Intan Permatasari, serta Arsiparis Ahli Pertama, Wahyu Desyantoro dan Siti Heriati.
Dalam acara ini, Analis SDM Aparatur Ahli Madya, Gugun Gunadi, membuka kegiatan dengan menyampaikan pentingnya Penguatan Budaya Kerja BerAKHLAK sebagai bagian dari upaya Kemenkum RI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kinerja organisasi. Gugun juga mengutip Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum Nomor SEK-18.OT.01.01 Tahun 2025, yang menekankan penguatan budaya kerja dan citra institusi di lingkungan Kementerian Hukum. Setiap unit kerja, termasuk Kanwil Kemenkum Babel, diharapkan dapat melaporkan implementasi budaya kerja BerAKHLAK melalui instrumen yang telah disediakan, yang mencakup dokumentasi foto, laporan kegiatan, dan pelaksanaan budaya kerja dalam unit kerja masing-masing.
Selanjutnya, Analis Kebijakan Ahli Pertama, Rahajeng Ika Desyana Putri, memberikan penjelasan mendalam mengenai Core Values ASN BerAKHLAK yang menjadi dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah. Rahajeng menjelaskan bahwa pada tahun 2024, terdapat perubahan dalam instrumen evaluasi nilai BerAKHLAK, di mana skor indeks BerAKHLAK dihitung dari hasil survei (80%) dan hasil evaluasi (20%). Untuk tahun 2025, akan dilakukan penyesuaian kebijakan dan integrasi pengukuran aspek lainnya yang terkait dengan organisasi dan penguatan budaya kerja.
Ika juga menggarisbawahi bahwa salah satu kunci untuk meningkatkan skor Indeks BerAKHLAK adalah dengan memperkuat internalisasi dan implementasi nilai-nilai BerAKHLAK di seluruh pegawai dan unit kerja. Penguatan budaya kerja tidak hanya menjadi tanggung jawab Biro Organisasi atau BPSDM, tetapi juga merupakan tugas seluruh pimpinan unit kerja untuk membangun dan mempraktikkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam keseharian di tempat kerja.
Daftar Kegiatan Penguatan Budaya Kerja ASN BerAKHLAK yang dijelaskan oleh Ika mencakup berbagai inisiatif seperti:
- Launching Core Values ASN BerAKHLAK
- Tersedianya rencana program/kegiatan implementasi BerAKHLAK
- Publikasi poster, banner, baliho, videotron, dan penggunaan logo BerAKHLAK
- Publikasi konten BerAKHLAK secara berkala di akun media sosial instansi
- Penyelenggaraan Forum Komunikasi Berkala (Seminar, Webinar, FGD, dll)
- Penguatan Peran Agen Perubahan
- Penyusunan Kebijakan Implementasi BerAKHLAK
- Pelaksanaan penghargaan/apresiasi untuk pegawai terkait implementasi BerAKHLAK
Melalui kegiatan ini, seluruh unit kerja juga diajak untuk berperan aktif dalam menginternalisasi nilai BerAKHLAK, yang mencakup Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif. Ika juga menekankan bahwa penguatan budaya kerja ini seharusnya sudah menjadi bagian dari sistem kerja sehari-hari seperti sistem kerja tim, dialog kinerja, serta kesempatan berpendapat dan pengembangan diri yang terbuka bagi seluruh pegawai.
Tak kalah penting, kegiatan ini juga menyoroti peran pemimpin unit kerja yang memiliki kewajiban untuk mencontohkan nilai BerAKHLAK dan membangun lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif. Penerapan nilai BerAKHLAK tidak hanya berdampak pada kinerja individu, tetapi juga pada kinerja organisasi secara keseluruhan, terutama dalam mewujudkan reformasi birokrasi yang efektif dan efisien.
Dalam sesi tanya jawab yang diadakan setelah materi selesai, berbagai unit kerja mengajukan pertanyaan terkait pelaksanaan nilai BerAKHLAK di lapangan. Kanwil Kemenkum Babel aktif berpartisipasi dengan menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi dalam implementasi budaya kerja yang baik, seperti komunikasi internal dan keterbatasan sumber daya. Diskusi ini memberikan masukan yang berharga untuk perbaikan ke depan, terutama dalam mengatasi kendala yang ada di unit-unit kerja yang lebih kecil.
Pada penutupan, Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum, N.A. Triandini Oscar, menekankan bahwa hasil survei ASN BerAKHLAK tidak hanya berdampak pada penilaian Reformasi Birokrasi Kementerian, tetapi juga menjadi pertimbangan untuk kenaikan tunjangan kinerja. Oleh karena itu, setiap unit kerja, termasuk Kanwil Kemenkum Babel, wajib menindaklanjuti hasil survei ini dengan langkah nyata agar budaya kerja BerAKHLAK dapat benar-benar terimplementasi dengan baik dalam setiap aspek pekerjaan dan kehidupan sehari-hari pegawai.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga momen untuk memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan budaya kerja yang profesional, berbasis nilai BerAKHLAK, dan mampu memberikan dampak positif pada organisasi serta masyarakat.
KANWIL KEMENKUM BABEL
